Pages

Subscribe:

Senin, 09 April 2012

SISTEM PENCERNAAN MANUSIA


Macam-Macam Zat Makanan dan Fungsinya
Makhluk hidup heterotrof harus memenuhi kebutuhan energinya dengan cara mengkonsumsi makanan. Makanan tersebut kemudian diuraikan dalam system pencernaan menjadi sumber energi dan lain-lain. Secara umum fungsi makanan bagi makhluk hidup ada 3 yaitu :
1.       Sebagai sumber energi
2.       Sebagai bahan kerangka biosintesis (komponen penyusun sel dan jaringan tubuh), dan
3.      Nutrisi esensial yang membantu fungsi fisiologis

Agar ketiga fungsi tersebut dapat dipenuhi, maka pemilihan makanan menjadi penting. Secara umum makanan yang sehat harus mengandung zat-zat makanan sebagai berikut :
1.      Protein
Mengandung asam amino (essensial dan non essensial). Kebutuhan protein untuk orang dewasa adalah 1 gram/kg.Berat Badan/hari. Jika kebutuhan tersebut berlebih, maka kelebihannya akan dibuang melalui ginjal dalam bentuk urea. Asam Amino Essensial adalah asam amino yang tidak dapat dibuat sendiri oleh tubuh, jadi harus didatangkan dari luar, yaitu dalam makanan. Misalnya : Leusin, Lisin, Metionin, Fenilalanin, dsb. Protein tidak menghasilkan energy
Protein antara lain didapat dari hewan: daging, susu, ikan, telur, dan keju. Sedangkan protein dari tumbuhan didapat dari biji-bijian. Fungsi utama protein adalah sebagai komponen struktural dan fungsional. Fungsi struktural berhubungan dengan fungsi pembangun tubuh, pengganti sel-sel yang rusak. Sebagai komponen fungsional berkaitan dengan fungsinya sebagai komponen enzim yang mengkatalisasi proses-proses biokimia sel.
2.     Lemak (Lipid)
Diperlukan sebagai pelarut beberapa vitamin, sebagai "bantalan lemak" (pelindung jaringan tubuh) dan penghasil energi yang besar (9,3 Kalori/gr). Kebutuhan lemak untuk orang dewasa adalah 0,5 – 1 gram/kg.Berat Badan/hari. Sumber lemak hewani antara lain: lemak daging, mentega, susu, ikan basah, telur, minyak ikan, sedangkan sumber lemak nabati adalah: kelapa, kemiri, kacangkacangan, alpukat, dan lain-lain. Lemak berfungsi sebagai sumber dan cadangan energi. Lemak disimpan di jaringan bawah kulit.
3.     Karbohidrat
Sebagai penghasil energi (4,12 Kalori/gr). Kelebihan karbohidrat dalam tubuh akan disimpan dalam bentuk lemak. Sumber karbohidrat antara lain beras, jagung, gandum, kentang, ubi-ubian, buah-buahan, dan madu. Fungsi utama karbohidrat adalah sebagai sumber energi. Tubuh manusia menyimpan karbohidrat di organ hati dan otot. Kekurangan karbohidrat dapat menyebabkan busung lapar (kwarsiorkor).
4.    Garam-Garam Mineral
Garam mineral dibutuhkan secara sendiri-sendiri maupun kelompok. Masing-masing mempunyai peranan tertentu di dalam tubuh. Beberapa mineral antara lain:
a.      Kalsium (Ca)  : Untuk membentuk matriks tulang, membantu proses penggumpalan darah dan mempengaruhi penerimaan rangsang oleh saraf. Kebutuhannya adalah 0,8 g/hari.
b.      Fosfor (P)  : Untuk membentuk matriks tulang, diperlukan dalam pembelahan sel, pada pengurutan otot, metabolism zat. Kebutuhannya adalah 1 mg/hari.
c.       Besi (Fe)  : Merupakan komponen penting sitokrom (enzim pernafasan), komponen penyusun Hemoglobin. Kebutuhannya adalah 15 - 30 mg/hari.
d.      Fluor (F)  : Untuk menguatkan geligi.
e.      lodium (I)  : Komponen penting dalam hormon pertumbuhan (Tiroksin), kekurangan unsur tersebut dapat terjadi sebelum atau sesudah pertumbuhan berhenti
f.        Natrium & Klor (NaCl)  : Untuk pembentukan asam klorida (HCl). Kebutuhannya adalah 1 g/hari.
5.     Vitamin
Vitamin dapat berfungsi sebagai ko-enzim, yaitu suatu zat yang memacu bekerjanya suatu enzim. Terdapat dua kelompok vitamin, yaitu vitamin yang larut dalam lemak dan tidak larut dalam lemak. Vitamin larut dalam lemak mempunyai sifat dapat disimpan. Bila jumlah yang tersedia lebih banyak dari yang diperlukan tubuh, akan disimpan di dalam lemak dalam waktu yang cukup lama. Berbeda dengan vitamin yang tidak larut dalam lemak, bila masukan vitamin melebihi jumlah yang diperlukan oleh tubuh, kelebihannya akan dibuang ke luar tubuh.
Diperlukan dalam jumlah yang sangat kecil, tidak menghasilkan energi. Kekurangan vitamin dapat menyebabkan Penyakit Defisiensi. Ada 2 macam vitamin, yaitu vitamin larut dalam air dan vitamin larut dalam lemak. Vitamin Yang Larut Dalam Air (Water Soluble Vitamins)
a.      B1 (Aneurin=Thiamin)  : Untuk mempengaruhi absorbsi lemak dalam usus. Defisiensinya menyebabkan Beri-Beri dan Neuritis.
b.      B2 (Riboflavin= Laktoflavin)  : Transmisi rangsang sinar ke mata. Defisiensinya akan mengakibatkan Katarak, Keilosis.
c.       Asam Nikotin (Niasin) : Proses pertumbuhan, perbanyakan sel dan anti pelagra. Defisiensi akan menyebabkan Pelagra dengan gejala 3 D: Dermatitis, Diare, Dimensia.
d.      B6 (Piridoksin = Adermin)  : Untuk pergerakan peristaltik usus. Defisiensi akan menyebabkan Kontipasi (Sembelit).
e.      Asam Pantotenat : Defisiensi akan menyebabkan Dermatitis
f.        PABA (Para Amino Asam Benzoat) :  Untuk mencegah timbulnya uban
g.      Kolin : Defisiensi akan menimbulkan timbunan lemak pada hati.
h.      Biotin (Vitamin H) : Defisiensi akan menimbulkan gangguan kulit
i.        Asam Folat _ Defisiensi akan menimbulkan Anemia defisiensi asam folat.
j.        B12 (Sianokobalamin) : Defisiensi akan menimbulkan Anemia Pernisiosa
k.      Vitamin C (Asam Askorbinat) :  Berfungsi dalam pembentukan sel, pembuatan trombosit. Defisiensi akan menimbulkan pendarahan gusi, karies gigi, pendarahan di bawah kulit. Pada jeruk selain vitamin C ditemukan pula zat Sitrin dan Rutin yang mampu menghentikan pendarahan. Zat tersebut ditemukan olelj Sant- Gyorgi disebut pula Vitamin P.
Vitamin Yang Larut Dalam Lemak (Lipid Soluble Vitamins)
a.      Vitamin A (Aseroftol) :  Berfungsi dalam pertumbuhan sel epitel, mengatur rangsang sinar pada saraf mata. Defisiensi awal akan menimbulkan gejala Hemeralopia (rabun senja) dan Frinoderma (kulit bersisik). Kemudian pada mata akan timbul Bercak Bitot setelah itu mata akan mongering (Xeroftalmia) akhirnya mata akan hancur (Keratomalasi).
b.      Vitamin D : Mengatur kadar kapur dan fosfor, (Kalsiferol = Ergosterol) memperlancar proses Osifikasi. Defisiensi akan menimbulkan Rakhitis. Ditemukan oleh McCollum, Hesz dan Sherman.
c.       Vitamin E (Tokoferol) : Berperan dalam meningkatkan Fertilitas.
d.      Vitamin K (Anti Hemoragi) : Ditemukan oleh Dam dan Schonheydcr. Berfungsi dalam pembentukan protrombin. Dibuat dalam kolon dengan bantuan bakteri Escherichia coli
6.                   Air
Sebenarnya, air tidak termasuk zat gizi dalam makanan. Namun demikian, air merupakan bahan yang sangat penting bagi tubuh manusia sehingga kebutuhannya harus terpenuhi. Kebutuhan air diperoleh secara langsung dari air minum dan dari air yang terkandung dalam makanan dan buah-buahan. Fungsi air pada tubuh, antara lain sebaga berikut.
a.      Sebagai pelarut bahan organik dan anorganik dalam tubuh.
b.      Pembawa zat-zat yang dibutuhkan dan zat-zat yang tidak
c.       dibutuhkan tubuh.
d.      Mendukung terjadinya reaksi kimia dalam tubuh.
e.      Mempertahankan keseimbangan suhu tubuh.
f.        Bagian terbesar dari lendir yang dikeluarkan tubuh.
g.      Membentuk cairan tubuh.
Kebutuhan  air minimal 8 gelas atau sekitar 2 – 2, liter dalam sehari.  Jika tubuh sering kekurangan air dapat menyebabkan gangguan ginjal.

Alat Pencernaan Manusia

Sistem pencernaan manusia terdiri dari saluran dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan merupakan alat yang dilalui bahan makanan, sedangkan kelenjar pencernaan adalah bagian yang mengeluarkan enzim untuk membantu mencerna makanan. Saluran pencernaan meliputi: mulut, kerongkongan (esofagus), lambung, usus halus, dan usus besar. Kelenjar pencernaan antara lain terdapat di dinding lambung, dinding usus, pankreas dan hati.
Rongga Mulut
Mulut merupakan saluran pertama yang dilalui makanan. Pada rongga mulut, dilengkapi alat pencernaan dan kelenjar pencernaan untuk membantu pencernaan makanan. Pada Mulut terdapat :
a. Gigi
Gigi, berfungsi untuk mencerna makanan secara mekanis. Makanan dihancurkan menjadi partikel yang lebih kecil agar mudah dicerna secara kimiawi dan mudah ditelan. Berdasarkan bentuk dan fungsinya, gigi manusia dibedakan menjadi empat yaitu gigi seri (insisivus), gigi taring (kaninus), gigi geraham muka (premolar) dan geraham belakang (molar). Gigi seri berbentuk pahat, berfungsi untuk menggigit atau memotong makanan. Gigi taring berbentuk runcing, berfungsi untuk merobek dan mengoyak makanan. Gigi geraham muka dan geraham
belakang bentuk permukaan rata. Akar gigi yang bercabang tertanam dengan kuat pada gusi.
Struktur gigi berlapis-lapis, yaitu terdiri dari email, tulang gigi, dan rongga gigi. Email, merupakan lapisan pelindung yang keras pada mahkota gigi. Tulang gigi terbuat dari dentin yang tersusun dari kalsium karbonat. Semen gigi berfungsi sebagai pelekat gigi dengan tulang rahang. Rongga gigi berisi saraf dan pembuluh darah. Lubang yang dalam pada gigi dapat mencapai rongga gigi dan mengenai saraf sehingga terasa nyeri. Manusia memiliki dua jenis pertumbuhan gigi. Pada usia balita, tumbuh gigi susu berjumlah 20. Gigi susu akan tanggal pada usia 6–12 tahun, kemudian diganti dengan gigi tetap yang berjumlah 32.

b. Lidah
Lidah, berfungsi untuk memindahkan makanan, mendorong makanan ke kerongkongan, membantu mengunyah makanan, berbicara, mengenal bentuk makanan, dan mengecap makanan. Pada lidah terdapa daerah-daerah yang lebih peka terhadap rasa tertentu, seperti asin, manis, asam, dan pahit
c. Kelenjar Ludah
Ada 3 kelenjar ludah pada rongga mulut. Ketiga kelenjar ludah tersebut menghasilkan ludah setiap harinya sekitar 1 sampai 2,5 liter ludah. Kandungan ludah pada manusia adalah : air, mucus, enzim amilase, zat antibakteri, dll. Fungsi ludah adalah melumasi rongga mulut serta mencerna karbohidrat menjadi disakarida.
Di dalam mulut terjadi proses pencernaan secara mekanik, yaitu proses pengunyahan makanan dengan gigi, pergerakan oleh lidah, dan pencampuran dengan air ludah. Pencernaan secara kimiawi pada mulut terjadi dengan bantuan enzim ptialin yang mengubah amilum menjadi maltosa. Sehingga jika kamu mengunyah nasi dalam waktu yang agak lama, akan terasa manis.

Kerongkongan (Esofagus)
Fungsi kerongkongan adalah sebagai saluran untuk memindahkan makanan dari mulut ke lambung. Kerongkongan dapat melakukan gerak peristaltik, yaitu gerakan melebar dan menyempit, bergelombang, dan meremasremas untuk mendorong makanan sedikit demi sedikit ke dalam lambung. Dinding kerongkongan menghasilkan lendir sehingga makanan mudah melaluinya.

Lambung
Lambung merupakan tempat penampungan makanan untuk dicerna secara mekanik dan kimiawi. Lambung terdiri dari tiga bagian, yaitu kardiak (dekat esofagus), fundus (bagian tengah), dan pilorus (dekat duodenum).  Sedangkan fungsi lambung adalah sebagai berikut.
1.       Menghasilkan pepsinogen. Pepsinogen merupakan bentuk yang belum aktif (prekursor) dari pepsin, yaitu enzim untuk mencerna protein.
2.       Dinding lambung menghasilkan asam klorida (HCl) yang berfungsi untuk membunuh mikroorganisme dalam makanan, menciptakan suasana asam dalam lambung, dan mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Enzim pepsin berfungsi mengubah molekul protein menjadi potongan-potongan protein (pepton).
3.      Permukaan lambung mengeluarkan lendir yang berfungsi untuk melindungi dinding lambung dari HCl.
4.      Pada bayi, lambungnya menghasilkan dua enzim, yaitu renin, berfungsi untuk menggumpalkan protein susu/ kasein dengan bantuan kalsium dan lipase untuk memecah lemak dalam susu.
Pencernaan di lambung berlangsung antara 2 – 6 jam, bergantung pada jenis makanannya. Umumnya lemak dicerna lebih lama di dalam lambung dibandingkan protein. Karbohidrat dan makanan yang bersifat cair umumnya lebih cepat meninggalkan lambung.

Usus Halus (Intestinum)
Panjang usus halus orang dewasa mencapai 6,3 meter dengan diameter 2,5 cm. Usus halus terbagi menjadi 3 bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum).
1)      Usus dua belas jari, pada bagian ini bermuara saluran dari kantong empedu dan pankreas.
a.      Kantung empedu berupa suatu kantung yang panjangnya 7 – 10 cm terletak di bawah hati. Kantung empedu berfungsi untuk menyimpan cairan empedu yang dihasilkan hati. Cairan empedu mengandung garam empedu dan zat warna empedu. Garam empedu berfungsi untuk mengemulsi lemak, sedangkan zat warna empedu (bilirubin dan biliverdin) berfungsi memberikan warna kuning pada tinja dan urin.
b.      Pankreas, merupakan organ agak pipih yang terletak di bawah lambung. Pankreas menghasilkan getah pankreas yang mengandung enzim amilase, tripsin, dan lipase. Amilase berfungsi untuk menguraikan zat tepung (amilum) menjadi gula. Tripsin menguraikan protein menjadi asam amino. Lipase mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
2)     Usus kosong, dindingnya menghasilkan berbagai enzim untuk mencerna makanan secara kimiawi. Usus kosong merupakan tempat pencernaan terakhir sebelum sari makanan diserap.
3)     Usus penyerapan, permukaannya dipenuhi jonjot-jonjot usus atau vili yang berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan sehingga kemampuan menyerap makanan lebih besar.

Usus Besar (Intestinum Crasum)
Usus besar terletak di antara ileum dan anus. Fungsinya untuk mengabsorpsi air dan mineral, tempat pembentukan vitamin K (dengan bantuan bakteri Escherichia coli), serta melakukan gerak peristaltic untuk mendorong tinja menuju anus. Bakteri Escherichia coli yang terdapat dalam usus besar juga berperan dalam proses pembusukan sisa makanan menjadi kotoran. Oleh karena itu kotoran menjadi lunak dan mudah dikeluarkan. Namun jika terjadi gangguan dalam usus besar (misalnya makanan yang terlalu masam atau pedas) dapat mengakibatkan penyerapan air terganggu. Hal ini menyebabkan tinja yang keluar menjadi cair yang disebut diare. Pada pangkal usus besar terdapat usus buntu (sekum) dan umbai cacing (apendiks). Sedangkan bagian akhir usus besar adalah poros usus (rektum). Rektum bermuara di dubur (anus).

Kelainan Sistem Pencernaan
Beberapa kelainan dan penyakit yang dapat terjadi pada alat-alat sistem pencernaan antara lain:
a.      Parotitis atau penyakit gondong, yaitu penyakit yang disebabkan oleh virus yang menyerang kelenjar air ludah di bagian bawah telinga akibatnya kelenjar air ludah menjadi bengkak atau membesar.
b.      Xerostomia, adalah istilah bagi penyakit pada rongga mulut yang ditandai dengan rendahnya produksi air ludah. Kondisi mulut yang kering membuat makanan kurang tercerna dengan baik.
c.       Tukak lambung, terjadi karena adanya luka pada dinding lambung bagian dalam. Makan secara teratur sangat dianjurkan untuk mengurangi risiko timbulnya tukak lambung.
d.      Apendisitis atau infeksi usus buntu, dapat merembet sampai ke usus besar dan menyebabkan radang selaput rongga perut.
e.      Diare atau “mencret”, adalah penyakit yang disebabkan oleh inveksi bakteri maupun protozoa pada usus besar. Karena inveksi tersebut, proses penyerapan air di usus besar terganggu, akibatnya feses menjadi encer.
f.        Konstipasi atau sembelit terjadi akibat penyerapan air di dalam usus besar terjadi secara berlebihan, akibatnya feses menjadi sangat padat dan keras sehingga sulit dikeluarkan. Untuk mencegah sembelit dianjurkan untuk buang air besar secara teratur tiap hari, serta banyak makan sayur dan buah-buahan.

0 komentar:

Posting Komentar

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Featured Posts Coolbthemes